Seperti biasa aku selalu gelisah menjelang ujian. Bukannya takut gak lulus, tapi beban ilmu untuk masyarakat sekitarku. Tiga tahun aku tak mampu menjebol gedung ujian Azhar. Aku tak punya alasan kenapa jiwa dan ragaku tak mampu.
Usaha untuk terus berjuang pasti ada. Intropeksi diri selalu aku catat dalam diaryku. Modal dasar untuk memahami pelajaran telah aku rehab secara berangsur-angsur.
Aku diam sejenak dalam keheningan, ada suara gemerincik air mengalun indah dalam telingaku. Tapi sesaat, kemudian aku sadar tetesan air itu tak menetes pada tempatnya. Satu jam air itu dibiarkan begitu saja. Bisa kulihat satu gayung mungkin penuh dengan air bila tetesan itu ditampung didalamnya.
Aku tak banyak mengetahui tentang hidupku sekarang dan yang akan datang. Aku akan terus menciptakan yang terbaik, toh walaupun aku gagal aku terus berusaha dan menjadikan kegagalan pelajaran yang baik untukku. Aku merasa seperti air yang menetes bukan pada tempatnya. Aku mencari ilmu dalam sikon tak terarah. Situasi dan kondisi awal aku menginjak Kakiku kenegri seribu menara ini mengecewakan, menegangkan ditambah lagi pengaruh teman yang tak berbudi luhur. Aku tak bisa menceritakan kronologi sedetail mungkin. Terlalu banyak alasan entar orang beranggapan.
Penderitaan untuk mencari ilmu belum sempurna mungkin untukku. Guru kesayanganku telah menghimbauku dari awal. "Banyak rintangan untuk mendapatkan Ilmu. Jalan kamu akan terus berkerikil dan berjurang curam nan kelam, kecuali kamu berusaha mendapatkannya. Kamu akan mendapatkan mutiara dalam lautan." Ungkapan kata beliau yang selalu bergeming dalam benakku. Dan sekarang baru terasa kakiku perih menahan luka yang berdarah karena jalanku berkerikil. Banyak orang yang mencemoh dan menghina tentang aku dengan kegagalanku. Tapi, aku tetap sabar dan terus berusaha mendapatkan apa yang aku cari. iya, Ilmu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Aku tetap mengharap dipenghujung hidupku keberhasilan menyapa tersenyum dimataku. Iringan doa dari semua pihak Aku harapkan. Aku selalu berdoa bagi semua manusia yang menuntut Ilmu. Kita adalah Pejuang mencari keridhaanNya. Moga berhasil. Amien....
Usaha untuk terus berjuang pasti ada. Intropeksi diri selalu aku catat dalam diaryku. Modal dasar untuk memahami pelajaran telah aku rehab secara berangsur-angsur.
Aku diam sejenak dalam keheningan, ada suara gemerincik air mengalun indah dalam telingaku. Tapi sesaat, kemudian aku sadar tetesan air itu tak menetes pada tempatnya. Satu jam air itu dibiarkan begitu saja. Bisa kulihat satu gayung mungkin penuh dengan air bila tetesan itu ditampung didalamnya.
Aku tak banyak mengetahui tentang hidupku sekarang dan yang akan datang. Aku akan terus menciptakan yang terbaik, toh walaupun aku gagal aku terus berusaha dan menjadikan kegagalan pelajaran yang baik untukku. Aku merasa seperti air yang menetes bukan pada tempatnya. Aku mencari ilmu dalam sikon tak terarah. Situasi dan kondisi awal aku menginjak Kakiku kenegri seribu menara ini mengecewakan, menegangkan ditambah lagi pengaruh teman yang tak berbudi luhur. Aku tak bisa menceritakan kronologi sedetail mungkin. Terlalu banyak alasan entar orang beranggapan.
Penderitaan untuk mencari ilmu belum sempurna mungkin untukku. Guru kesayanganku telah menghimbauku dari awal. "Banyak rintangan untuk mendapatkan Ilmu. Jalan kamu akan terus berkerikil dan berjurang curam nan kelam, kecuali kamu berusaha mendapatkannya. Kamu akan mendapatkan mutiara dalam lautan." Ungkapan kata beliau yang selalu bergeming dalam benakku. Dan sekarang baru terasa kakiku perih menahan luka yang berdarah karena jalanku berkerikil. Banyak orang yang mencemoh dan menghina tentang aku dengan kegagalanku. Tapi, aku tetap sabar dan terus berusaha mendapatkan apa yang aku cari. iya, Ilmu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Aku tetap mengharap dipenghujung hidupku keberhasilan menyapa tersenyum dimataku. Iringan doa dari semua pihak Aku harapkan. Aku selalu berdoa bagi semua manusia yang menuntut Ilmu. Kita adalah Pejuang mencari keridhaanNya. Moga berhasil. Amien....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar