Rabu, 18 Juni 2008

"AKU MENCINTAI SUAMIKU"

Ujian telah berlalu tentunya banyak harapan untuk mencapai kesuksesan. Saya tidak akan menyesalin buah hasil kerja kerasku.Apapun yang terjadi saya sudah berusaha dan tawakkal kepada Allah. Akhirnya aku hanya berdoa pasrah. Kenangan masa silam akan kubuang jauh-jauh dan kupetik pelajaran sebuah kegagalan. Ada kenyakinan dalam diri aku pasti berhasil.

Kini aku tak lagi belajar dalam kegamangan. Hidup baru, kutemukan sensasi baru. Yang dulunya aku hanya mendengar bisikan hati tak berarah. Pendamping hidupku yang setia setiap saat menemaniku dengan sabar, tak pernah terdengar satu katapun keluhan dari bibirnya, selalu memberi semangat dalam belajar memperjuangkan hidup. Bahasa bijaksana yang selalu ia lontarkan mebius hatiku menjadi seorang pahlawan tanpa pamrih dan tak kenal lelah. Dia adalah Suamiku. Aku akan bilang padanya kalau aku sangat mencintainya. Cinta yang diridhai-Nya.


Hal yang menarik kenapa aku sangat menyayanginya, dia selalu ikhlas menerima keadaannya saat ini dan yang akan datang. Sabar dalam mengahadapi cobaan. Cerdas dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, meskipun terkadang agak teledor. Saat ini dan sampai akhir hidupku aku akan selalu memperjuangkan cintaku. Aku ingin mendayung perahu sampai tujuan hanya bersamanya. Sebuah harapan yang selalu aku dambakan. Aku takkan salah lagi mencari pendamping hidup untuk mencari Ridha-Nya.
Amien....

Tidak ada komentar: